

Desa Sumbersekar, Dau dikenal sebagai sentra produksi jeruk di Kabupaten Malang. Lebih dari 50% petani berkebun jeruk utamanya varietas jeruk siam. Varietas jeruk siam dan siam madu memiliki rasa yang manis sehingga digemari masyarakat. Namun demikian, seperti juga petani petani di daerah lain, seringkali keluarga petani malah jarang mengkonsumsi produk pertaniannya. Sebagian besar atau hampir semua produknya dijual ke pasar.
Setiap panen berlangsung, jeruk siam yang dipasarkan merupakan jeruk yang belum masak betul sehingga aman selama perjalanan. Buah-buah yang masak atau terlampau masak banyak ditinggal di kebun. Hal ini tentunya merugikan petani, karena selain tak termanfaatkan juga dapat busuk dan penyebabkan penyakit di lokasi tanam.
Pada wawancara dengan petani sebelum dilakukan pelatihan, mereka menyebutkan bahwa buah jeruk siam yang terlampau masak tak laku dipasarkan dan jumlahnya terlalu besar jika dikonsumsi secara pribadi, dan tidak dapat dibagikan kepada tetangga dikarenakan berprofesi yang sama sebagai petani yang berkelimpahan jeruk.
Ketika ditanya mengapa tidak dilakukan pengolahan, mereka menjawab jika pernah dilakukan pegolahan tetapi masih belum layak untuk dipasarkan karena sering kali muncul rasa getir atau pahit pada jus jeruknya.
Berdasarkan pada pendapat atau informasi tersebut maka pada hari Minggu tanggal 30 Juli 2023, Dr. Ir. Nur Hidayat, MP dan Tim Pengabdian FTP melakukan penyuluhan tentang Penanganan Rasa Pahit Pada Olahan Jeruk.
Rasa pahit pada jeruk disebabkan oleh banyak senyawa termasuk isoflavon seperti hesperidin. Namun demikian, senyawa ini memberi manfaat bagi kesehatan.
Dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan disampaikan beberapa poin penting yang meliputi tahapan pra-produksi, tahapan proses, teknologi-teknologi pengemasan yang dapat diterapkan hingga menjadi produk minuman sari jeruk. Tahapan proses produksi sari jeruk siam jika diperuntukkan pada anak-anak maupun minuman kemasan siap konsumsi, sebelum ekstraksi jus dilakukan perlakuan pendahuluan berupa pengupasan dan penghilangan biji dengan tujuan untuk mencegah senyawa atsiri ikut terekstrak.
Apabila akan sari jeruk siam diperuntukkan sebagai minuman kesehatan, justru dilakukan ekstraksi bersama dengan kulitnya, sehingga tidak menghilangkan rasa pahit.
Selama pelatihan berlangsung antusiasme masyarakat sungguh besar yang tercermin dari banyaknya pertanyaan saat sesi diskusi berlangsung.
Pada akhir acara dilakukan pembentukan kelompok usaha yang akan di dampingi Tim Pengabdian FTP dalam mengolah jeruk siam menjadi produk unggulan PKK Desa Sumbersekar yang siap dipasarkan. Di akhir acara juga dilakukan penandatanganan penyerahan bantuan alat produksi ke Ketua RW 01 Dusun Semanding yang sekaligus sebagai ketua Penggerak PKK.